Allah selalu mengganti sebuah amal taat yang dilakukan hamba-Nya dengan sesuatu yang menyenangkannya. Menahan pandangan dari yang haram
misalnya. Allah menjanjikan, siapa yang di antara hamba-Nya menahan pandangannya dari yang haram, maka ia akan merasakan kesejukan dalam hatinya. “Padangan adalah salah satu anak panah beracun di antara anak
panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut pada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang akan Allah berikan rasa lezat di dalam hatinya.” (HR. Hakim)
Saudaraku,
Banyak ibadah lain yang sangat bermanfaat bagi jiwa. Ibadah zakat, infaq dan shadaqah, secara lahir adalah memberikan sebagian harta yang kita punya untuk kelompok orang-orang yang berhak menerimanya. Tapi sebagaimana dzikir dan amal shalih lainnya, manfaat zakat, infaq dan shadaqah juga akan sangat berpengaruh pada ketenangan hati. Allah swt menegaskan hal ini
dalam surat Al Ma’arij, “Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah. Apabila ia ditimpa kesulitan berkeluh kesah, tapi bila mendapat kebaikan
ia amat kikir. Kecuali orang orang yang mendirikan shalat dan mereka tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian
tertentu, untuk orang (miskin) yang meminta dan yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).” (QS. Al Ma’arij : 19-25)
Seorang salafushalih bernama Yazid bin Habib pernah bercerita tentang seseorang yang bernama Abul Khair. Abul Khair, katanya, adalah orang yang paling pagi pergi ke masjid. Aku tak pernah melihatnya masuk ke dalam masjid, kecuali dalam kantungnya ia membawa sejumlah harta untuk disedekahkan. Suatu ketika aku melihatnya membawa bawang. Aku berkata, “Wahai Abul
Khair, bawang ini akan membuat bajumu rusak.” Ia menjawab, “Wahai Yazid bin Habib, saya tidak mempunyai apa-apa lagi untuk saya sedekahkan kecuali itu. Saya pernah mendengar hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa semua orang akan berada di bawah naungan sedekahnya sampai tiba gilirannya ia diadili di padang mahsyar.”
Saatnya membersihkan diri saudaraku. Saatnya kita
menabung, untuk hari akhirat yang pasti…..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar